Kamis, 15 Januari 2009

Pengalaman saya di WDBA

Tim basket sekolah DIS bukan hanya sekedar tim basket tetapi sudah seperti keluarga kecil. Apabila ada pemain yang kekurangan dana untuk ikut ke singapur kami bantu dengan menjual roti jaffel dan kue di waktu istirahat di sekolah. Dan pada hari latihan kami tidak hanya keluarkan keringat tetapi ketawa-tawa. Tidak ada hari latihan yang tidak ada lucunya! Tapi kalo sudah waktunya untuk bertanding kami berubah menjadi tim yang sangat serius dan bersemangat. Setiap pemain ada kekurangannya dan kelebihannya, ada yang lebih jago membuat point, ada yang jago oper bola pada waktu yang tepat dan juga ada yang bermain basket aggresif karena itu tim kami sangat kompak. Walaupun saya masih junior kalo dibanding sama pemain-pemain yang lain saya sangat diterima dan saya juga berasa nyaman di tim DIS Devilz.
Dalam waktu kurang lebih 3 tahun kami sebagai kelompok mengikuti banyak turnament dan juga pertandingan persahabatan. Kami memenakant 3 turnament besar yaitu turnament Singapur pada bulan Pebruari 2007 dan 2008 dan juga turnament di Ragunan yang diadakan sekolah Australia (AIS) pada tahun 2007. Di turnament Ragunan kami bermain lawan sekolah-sekolah terkenal dan terjago di Jakarta dengan itu kami bisa dikatakan tim basket perempuan yang terbaik di Jakarta.Pada pertandingan persahabatan kami tidak selalu menang tapi kami masih tetap berjuang untuk menjadi tim ynag terbaik. Lawan-lawan terberak kami adalah SPH dan sekolah singapur. Kami selalu kalah sekali lawan mereka tetapi kalo kami dapat kesempatan ke dua kami selalu berjuang!
Saya sudah sekitar 4 tahun di WDBA dan sudah belajar banyak tentang permainan basket dan bagaimana saya harus bermain dengan sebuah tim. Setiap tahun kami kehilangan pemain tapi kami selalu mencoba untuk menemukan pemain yang baru.
Setelah saya masuk tim DIS Devilz saya tidak mengangab basket adalah sebuah hobby tapi sudah seperti kegiatan yang harus saya lakukan. Walaupun saya sering cedera setelah main basket saya selalu kembali karena basket sudah menjadi keperluan di hidup saya...


Magdalena Panke

Senin, 12 Januari 2009

Perjuangan The DIS Devilz di negeri seberang

The DIS Devilz berpartisipasi dalam 3rd GESS Spring Classic Basketball Tournament di Singapura dari tanggal 21 sampai 24 Pebruari 2008, yang merupakan sebuah perjuangan yang memuaskan dan sebuah kenangan yang tak mudah dilupakan...

Mengingat kembali pada hari keberangkatan kami, dimana seluruh anggota tim, pelatih kami, Bella, termasuk juga Hr.Manz sedang menunggu bis yang akan membawa kami ke Bandara Soekarno Hatta. Dengan rasa senang karena kami akan bolos sekolah untuk beberapa hari, kami pun langsung menaiki bis dan memilih tempat duduk yang paling nyaman. Perjalanan menuju bandara sungguh menyenangkan, karena selama perjalanan Flo menggunakan mikrofon yang tersedia di dalam bis sambil berperan sebagai seorang tour guide. Kami tertawa terbahak-bahak melihat Flo beraksi tanpa rasa malu sedikit pun. Sesampainya di bandara, kami langsung check-in, lalu tak lama kemudian pesawat sudah mengudara dan akan membawa kami menuju Bandara Changi Airport. Tiba di Singapura pukul 19:30 kami pun sudah ditunggu oleh bis mini yang akan membawa kami satu-persatu ke rumah keluarga yang akan kami tamui untuk beberapa hari ini.

Oleh karena pertandingan pertama kami baru mulai di sore hari, maka kami memutuskan untuk berbelanja dan jalan-jalan di Orchard Road siang harinya. Ada yang langsung pergi berbelanja, ada juga yang mencari restoran atau food court terdekat, dan beberapa hanya menikmati pemandangan dan suasana yang jarang kita temui di Jakarta. Pertandingan di sore hari melawan GESS Team B pun kita hadapi tanpa rasa takut, dan akhirnya kami juga menang. Hr. Manz langsung menyarankan kami semua untuk pulang, supaya kami bisa beristirahat yang cukup untuk menghadapi pertandingan esok harinya.

Pagi hari sekali kami sudah harus mempersiapkan diri untuk pertandingan kami melawan salah satu tim sekolah dari Singapur. Sayang sekali kami tidak seberuntung hari kemarin dan kami kalah kali ini. Tetapi itu bukan berarti bahwa kita tidak mempunyai kesempatan untuk merebut posisi pertama, karena memang masih ada pertandingan selanjutnya. Agar tim kami bisa masuk ke babak final, maka pertandingan kedua melawan GESS Team A ini harus kami menangkan. Dan dengan perjuangan yang gigih kami berhasil memenangkan pertandingan tersebut, dan kami lolos masuk ke babak final. Waktu makan siang datang dan para pemain langsung menyantap makanan yang telah disediakan. Tim kami mendapat waktu istirahat yang lebih panjang karena pertandingan final baru diadakan beberapa jam kemudian, dan pada saat giliran kami, rasa lelah kami tadi pun sudah lenyap. Di sepanjang pertandingan terakhir melawan GESS Team A, yang juga berhasil lolos ke babak final, beberapa dari tim kami mulai kelelahan dan cedera. Dengan segala upaya dan usaha kami, juga dengan dukungan penuh dari Bella dan Hr.Manz, kami pun memenangkan pertandingan tersebut!! Rasa bangga, senang, dan kaget bercampur-aduk pada saat bel tanda pertandingan telah usia berdering. Tak terbayangkan, bahwa kami telah menjadi juara pertama dalam turnamen basket di tahun ini. Sungguh usaha yang tidak sia-sia dan memuaskan, dan dengan rasa bangga kami membawa piala tersebut balik ke negara tercinta kami.


Oleh: Vanessa V. Kurniadhi/11

Senin, 01 Desember 2008

The 411 about the Devilz

Pertama-tama kita ingin memperkenalkan tim basket sekolah kita (Deutsche Internationale Schule Jakarta) angkatan tahun lalu kepada kalian semua. Pelatih kita, Novabella, adalah pemain center di National Team Indonesia... Kita terdiri dari 12 perempuan-perempuan cantik dan berbakat :p! Kapten kita adalah Katharina Ullmer a.k.a Kid yang juga bermain sebagai center kami! Tim kita tergabung dari murid-murid kelas 9, 10, 11 dan 13. Alexandra Querner a.k.a Secret Weapon 1, Yvonne Sille a.k.a Eve, top scorer kami dan Magdalena Panke a.k.a Mag, point guard kami dan juga penulis blog ini, mewakili kelas 9. Berikutnya dari kelas 10 Olivia Campitiello a.k.a Livi pemain itali kami dan Vanessa Kurniadhi a.k.a Vanne dan juga penulis blog ini. Selanjutnya kami perkenalkan Assunta von Erffa yang mewakili kelas 11, sedangkan dari kelas 13 terdapat 6 anggota, yaitu Kathi, Florence Sille a.k.a Flow, Simone Widjaya a.k.a Moni si fast breaker, Sabrina Radzki a.k.a Sabi pemain yang paling bersemangat, Meta Pfirmann dan Hannah Völkl a.k.a Secret Weapon 2. Inilah tim kami "The DIS Devilz":

Kid: "What team?"

All: "Devilz!"

Kid: "What team?"

All: "Devilz!"

Kid: "Devilz!"

All: "Fight, Fight, Fight!"





Vanne & MaG